Menjadi ketua pengadilan berarti menjalankan peran kepemimpinan. Apa itu kepemimpinan pengadilan? Kepemimpinan adalah membuat keputusan dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk metakukan yang terbaik bagi pengadilan. Sayangnya, kita tidak dapat menemukan “cara terbaik” dan pedoman terbagus untuk memimpin pengadilan atau organisasi apa pun.
Setiap organisasi memiliki situasi dan kondisi yang unik sehingga memerlukan kepemimpinan yang berbeda-beda. Selain itu. manajemen pengadilan memiliki proritas kepemimpinan yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Berikut ini disajikan 8 praktik dasar kepemimpinan yang direkomendasikan oteh pemimpin pengadilan dan eksekutif serta manajer organisasi lain.
Mendorong kepemimpinan kolegial
Dalam organisasi pengadilan, sudah pasti terdapat pembagian tugas dan wewenang. Tujuan organisasi hanya bisa dicapai melalui kerja sama para pimpinan dan bagian-bagian di dalamnya. Ketua pengadilan yang efektif dalam membuat keputusan dan mengeluarkan kebijakan selalu melibatkan pemimpin lain dalam organisasi. Dalam banyak kasus, pengambilan keputusan bersama menghasilkan kualitas putusan yang lebih baik. Memang tidak selalu mencapai konsesus, tetapi penting bagi Anda untuk mencobanya, terutama jika menyangkut masalah besar yang memengaruhi pengadilan secara keseluruhan.
Ada banyak cara agar kolega mendapat informasi dan terlibat dalam berbagai putusan. Anda dapat membuat agenda rapat formal, mengadakan pertemuan informal dalam acara makan siang atau minum kopi, melakukan korespondensi (via email, pesan teks) dan berbagai cara lain. Intinya, Anda perlu menjalin hubungan yang erat dengan kolega sehingga dapat memecahkan masalah bersama-sama secara terbuka.
Membangun hubungan
Ketua hakim harus membangun hubungan mereka dengan semua pemangku kepentingan pengadilan, terutama hakim dan administrator unit pengadilan. Mengelola hubungan dapat dilakukan dengan berbagi informasi, meminta pandangan mereka, serta menghargai pencapaian mereka, dan jika perlu, melakukan koreksi. Semua ini berkontribusi untuk hubungan yang solid.
Jadwalkan pertemuan rutin dengan pimpinan unit. Meskipun hubungan ini tidak selalu memberi manfaat langsung terhadap pemecahan masalah, kegiatan ini menciptakan komunikasi terbuka. Dengan keterbukaan, masalah kecil bisa segera diatasi sebelum membesar. Demikian pula masalah-masalah besar akan lebih mudah diselesaikan apabila semua orang berkontribusi untuk menyelesaikannya.
Sebagai ketua pengadilan, Anda juga harus membangun hubungan dengan pimpinan-pimpinan di luar organisasi. Anda harus akrab dengan pejabat daerah (dan pusat), dengan kepolisian, kejaksaan, pimpinan media, pengacara, dan tokoh masyarakat. Hubungan baik ini memudahkan Anda untuk mendapatkan bantuan dalam menyelesaikan masalah dan menerapkan program.
Konsultasi
Untuk membuat keputusan atau menyelesaikan suatu masalah, Anda perlu mendapat masukan atau advis dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan, pertimbangkan siapa saja yang perlu dilibatkan. Selain itu, pertimbangkan pula bagaimana mendapatkan masukan dari para ahli di luar organisasi.
Salah satu manfaat dari orang lain dalam membuat keputusan adalah meningkatnya kesuksesan implementasi. Ketika staf Anda dilibatkan dalam pembuatan keputusan, mereka merasa memiliki andil terhadap keputusan tersebut. Mereka merasa bahwa keputusan tersebut juga keputusan mereka sehingga mereka akan melaksanakannya secara sungguh-sungguh.
Berbagi informasi
Berbagi informasi merupakan elemen penting dari kepemimpinan. Seringkali, orang gagal untuk mengikuti prosedur, kebijakan, atau prioritas bukan karena tidak setuju, tetapi karena mereka bekerja berdasarkan informasi yang berbeda.
Ketua pengadilan memiliki banyak sarana untuk berbagi informasi. Ketua pengadilan dapat memanfaatkan situs web internal untuk menerbitkan buletin, blog, pengumuman, dan pemberitahuan lainnya. Pemimpin juga dapat berbagi kabar dalam acara makan siang, kumpul-kumput setelah jam kerja, dan acara-acara khusus.
Anda tidak perlu takut untuk menyampaikan suatu informasi berulang- ulang, terutama untuk informasi yang penting. Jangan khawatir mereka akan bosan, karena bisa jadi pada awalnya pegawai tidak terlalu memperhatikan informasi tersebut. Supaya tidak membosankan, pesan yang sama disampaikan melalui media dan cara yang berbeda.
Mempersuasi
Untuk mengarahkan pegawai bekerja demi tujuan organisasi, pemimpin harus memiliki keterampilan persuasi. Terdapat empat langkah penting melakukan persuasi yang efektif:
- Bangun kredibilitas. Di tempat kerja, kredibilitas tumbuh dari dua sumber: keahlian dan hubungan.
- Mengidentifikasi tujuan yang sama dengan orang yang dipersuasi. Bagaimanapun juga, orang hanya bersedia bekerja atau bertindak apabila memberi manfaat bagi dirinya. “Apa untungnya bagi saya?” Oleh karena itu, pemimpin harus dapat mengidentifikasi kebutuhan atau keinginan orang lain, dan dicocokkan dengan tujuan organisasi. Misalnya Anda dapat mengatakan, “Kalau proyek ini berhasil, nama Anda akan terangkat, dan memiliki peluang untuk naik pangkat”.
- Gunakan berbagai macam bukti. Pembujuk yang efektif selalu memiliki bukti pendukung. baik data kuantitatif maupun kualitatif, contohnya cerita, analogi yang memperkuat posisinya. Orang akan mengikuti ajakan Anda apabila ajakan Anda didasarkan pada bukti-bukti yang kuat.
- Miliki hubungan sampai level pribadi. Pembujuk yang baik memiliki komitmen kuat untuk memahami orang yang dibujuknya. Dia memahami sikap dan perasaan audiensnya dan menyesuaikan nada argumennya. Pembujuk yang baik akan memilih waktu, cara, dan suasana yang tepat dalam menyampaikan bujukannya.
Menjelaskan ekspektasi
Ketua pengadilan perlu menyampaikan harapannya secara jelas kepada para pemimpin unit di bawahnya. Sampaikan secara spesifik apa yang diharapkan dari anak buah. Harapan yang jelas akan menghindari kebingungan dan keraguan anak buah. Para pimpinan bagian atau unit di pengadilan yang berpengalaman dan dapat diandalkan sekalipun, perlu memahami harapan ketua pengadilan.
Memonitor pengadilan
Salah satu tugas manajerial Anda selaku pimpinan adalah mengontrol pelaksanaan program yang sudah ditetapkan. Kontrol diperlukan untuk menjaga tidak terjadinya penyimpangan besar. Pengendalian yang baik akan mencegah kegagalan. Apabila dalam perjalanan terdapat kekeliruan, dapat segera dikoreksi. Untuk melakukan koreksi, Anda harus mengembangkan keterampilan memberi umpan balik.
Menyelesaikan masalah
Tidak ada satu resep yang mujarab untuk menyelesaikan semua masalah. Meskipun Anda telah mengantisipasi dengan manajemen risiko, masalah tetap datang silih berganti dengan beragam bentuknya. Kunci pemecahan masalah yang jelas adalah bertindak cepat untuk mengatasinya. Jangan biarkan masalah kecil membesar sampai tidak bisa dikendalikan lagi.
Ketika Anda dihadapkan pada suatu masalah, kumpulkan fakta secara cermat, disertai dengan objektivitas, akal sehat, dan empati kepada orang yang terkena dampak. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Apabila diperlukan, berkonsultasilah dengan rekan kerja (seperti ketua majelis hakim), staf kunci, dan ahli yang sesuai.